Hampir Layu

image

Baru saja bunga itu mekar beberapa hari lalu. Semua orang senang melihatnya, ia terlihat cantik, dan mampu menyemangati. Ia adalah hadiah bagi pemiliknya. Sesuatu yang indah dan patut dirawat, agar ia terus mekar sempurna saat waktunya tiba.
Usia, memaksanya untuk mekar. Dan suatu hari nanti, ia akan layu, pun sebab usia. Bukan karena tak dirawat, namun karena kini ia tak berakar. Ia hanya mampu menyerap air yang sengaja diberikan oleh pemiliknya agar ia mampu bertahan -sementara-. Namun, kata -sementara- itu, sebenarnya selamanya baginya. Air itu hanya untuk menyegarkannya, bukan untuk menghidupkannya. Membuatnya dilihat dunia bahwa ia baik-baik saja dan mampu bertahan, meski sementara.
Semakin lama, ia semakin rapuh, layu, kering, lalu mati. Tak sesegar tempo hari, tak lagi menyemangati. Hingga pada akhirnya, ia harus rela terganti. Cukuplah ia menjadi pelipur hati sang pemilik. Setidaknya, ia mampu menunjukkan yang terbaik hingga detik terakhir, semampunya bertahan meski hanya ditemani air.

Bunga, kita serupa 🙂

Leave a comment